29 research outputs found

    KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN MASYARAKAT PESISIR (Studi Kasus pada Masyarakat Pesisir di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah)

    Get PDF
      Community development is a strategy to improve potencies of community and to be empowered. Poverty reduction should be done through community development program. Practices of community development is not only involve government, and pertinent institution as subject in poverty reduction but also involving society. Study case on coastal community in Purworejo Regency, with regard to community development policy has been directed to solve poverty in coastal community by analysing the cause of poverty, identify problem, and problem solving. Policy that can be taken is the idea to direct in creating program so that will be effective in poverty reduction for coastal community in Purworejo Regency. By involvement of many parties such as government, pertinent institutions, and society, the sustainability of poverty reduction program with community development as basic strategy can be sustain.

    Strategi Pengembangan Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) pada Agribisnis Tebu Lahan Pasir Pantai

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah mengetahui strategi pengembangan Kelembagaan  Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) di kecamatan Ngombol kabupaten Purworejo.Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Kepada petani sampel untuk dijawab. Pengambilan sampel lokasi penelitian dan sampel informan dilakukan secara proportional random sampling. Penelitian ini dilakukan pada kelembagaan Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) Tani Tebu Mandiri di kecamatan Ngombol kabupaten Purworejo. Berdasarkan SWOT ada 7 alternatif strategi yang digunakan dalam pengembangan KPTR Tani Tebu Mandiri yaitu  1) Pengembangan produk baru  pasca panen dan meningkatkan kualitas; 2)  Memanfaatkan sarana prasarana yang ada untuk meningkatkan kualitas produksi dan produktivitas; 3) Menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk memperluas jaringan; 4) Menggunakan modal yang ada secara efektif untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi; 5) Mengadakan pelatihan-pelatihan tentang koperasi, budidaya tanaman tebu, dan pengolahan produk untuk meningkatkan keterampilan pengurus dan anggota koperasi; 6) Membuka unit usaha baru; 7) Membuat dan menata pembukuan yang jelas untuk mengetahui kondisi keuangan dan data data koperasi sehingga dapat mengetahui pula perkembangan pada koperasi. Membuka unit usaha baru  merupakan prioritas strategi utama yang disarankan dengan nilai TAS sebesar 7,15

    Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan Terhadap Petani Jagung di Desa Karangrejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui karakteristik petani jagung di desa Karangrejo kecamatan Loano kabupaten Purworejo, 2) Mengetahui tingkat kinerja PPL terhadap petani jagung di desa Karangrejo kecamatan Loano kabupaten Purworejo, 3) Mengetahui tingkat kepuasan petani jagung terhadap kinerja PPL di desa Karangrejo kecamatan Loano kabupaten Purworejo, 4) Menganalisis hubungan antara tingkat kinerja PPL dengan tingkat kepuasan petani jagung di desa Karangrejo kecamatan Loano kabupaten Purworejo. Penelitian ini dianalisis menggunakan analisis Deskriptif, Skala Likert, dan Uji Korelasi Rank Spearman. Desain penelitian ini menggunakan metode Purposive. Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan secara Proportional Sampling. Pengambilan sampel petani jagung dilakukan dengan metode insidental sampling dengan jumlah sampel 40 orang petani jagung. Hasil analisis diketahui bahwa karakteristik petani jagung yang dipilih didasarkan atas beberapa identifikasi yaitu umur petani masuk dalam usia yang produktif, jumlah anggota keluarga paling banyak yaitu 1-3 anggota keluarga, jenis kelamin didominasi oleh laki-laki, pengalaman berusahatani lebih dari 10 tahun, luas lahan yang dimiliki masuk kategori sempit, status lahan petani yakni milik sendiri. Hasil analisis menunjukan bahwa tingkat kinerja PPL terhadap petani jagung di desa Karangrejo kecamatan Loano kabupaten Purworejo adalah sebesar 23,175 masuk dalam kategori baik. Hasil analisis menunjukan bahwa tingkat kepuasan petani jagung terhadap kinerja PPL di desa Karangrejo kecamatan Loano kabupaten Purworejo adalah sebesar 23,90 masuk dalam kategori sangat puas. Hasil analisis menggunakan Uji Korelasi Rank Spearman diperoleh bahwa hubungan antara tingkat kinerja penyuluh pertanian lapangan dengan tingkat kepuasan petani jagung di desa Karangrejo kecamatan Loano kabupaten Purworejo yaitu sebesar 0,651 masuk dalam kriteria hubungan kuat. Kata Kunci: kinerja, penyuluh pertanian, petani jagun

    Peran Ketua Kelompok Tani terhadap Produksi Durian ( Duriozibethinusmurr ) di Desa Kaligono Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Mengetahui peran ketua kelompok tani terhadap produksi Durian di desa Kaligono Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo, 2) Mengetahui Faktor faktor yang mempengaruhi peran ketua kelompok tani terhadap perubahan peningkatan produksi durian didesa Kaligono Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. Metode pengambilan sampel dilakukan secara survei dan metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif, skala likert, dan analisis regresi linier berganda dengan lokasi penelitian adalah desa Kaligono kecamatan Kaligesing kabupaten Purworejo. Jumlah sampel anggota kelompok tani yang diambil adalah 70 anggota kelompok tani di kecamatan Kaligesing yang berusahatani durian. Berdasarkan hasil penelitian,  Peran ketua kelompok tani terhadap produksi  durian  di Desa Kaligono  Peran ketua kelompok diukur dengan skala likert dengan skor yaitu sebesar 8,44 masuk dalam kategori sedang atau rendah yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak Peran Ketua Kelompok Tani Terhadap Produksi Durian dalam melakukan perannya tidak berpengaruh dalam perannya dengan hasil produksi durian . Hasil analisis linier berganda faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peran ketua kelompok dalam hal meningkatkan produksi durian secara signifikan yaitu (Umur petani,Pendidikan dan pengalaman berusahatani)  dan yang tidak signifikan faktor-faktor yang mempengaruhi peran ketua kelompok yaitu jumlah pohon dan produksi durian. &nbsp

    Strategi Pengembangan Kopi Robusta (Coffea Canephora) di Desa Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji tentang 1. Setrategi pengembangan kopi robusta di Desa Sambak. 2. Kekuatan dan kelemahan dalam peengembangan Kopi Robusta yang dilakukan oleh petani kopi di Desa Sambak. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 1. Analisis deskriptif yang digunakan untuk membuat deskripsi dan gambaran secara sistematis dan akurat mengenai penelitian kopi Desa Sambak. 2. Analisis SWOT yang digunakan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam merumuskan strategi usaha yang digunakan oleh patani kopi Desa Sambak. 3. Matriks QSPM yang digunakan untuk menganalisis dan memutuskan strategi yang akan digunakan dalam pemasaran produk kopi berdasarkan alternatif-alternatif strategi yang ada. Pemilihan lokasi penelitian secara sengaja. Penentuan jumlah responden penelitian menggunakan metode purposive sampling. Jumlah responden yang dijadikan sampel penelitian sebanyak 6 orang, yaitu 5 orang petani Kopi dan 1 orang penyuluh lapangan. Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik petani dalam pengembangan Kopi Robusta Desa Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang berusia produktif antara 33-64 tahun dengan tingkat pendidikan formal SLTA, luas lahan yang dipergunakan dalam usahatani Kopi lebih dari 500 m² dengan produktifitas Kopi lebih dari 300 kg per musim panen, serta pengalaman usahatani lebih dari 5 tahun. Kesimpulan yag diperoleh dari penelitian ini adalah 1. Faktor internal yang mempengaruhi pengembangan Kopi Robusta di Desa Sambak berupa sumber daya alam yang memadai, keadaan geografis yang mendukung, ketersediaan tenaga kerja (petani Kopi). 2. Faktor eksternal yang mempengaruhi pengembangan Kopi Robusta di Desa Sambak berupa lokasi yang dapat dikembangkan sebagai lokasi percontohan. permintaan Kopi yang terus meningkat, dan masyarakat Sambak yang pada umumnya mengkonsumsi Kopi. 3. Prioritas strategi yang dapat diterapkan oleh petani kopi di desa Sambak dalam meningkatkan pembinaan terhadap petani kopi dalam bercocok tanam tanaman kopi dengan melihat sumber daya alam yang mendukung dan sumber daya manusia yang memadai, melakukan pemanenan pada waktu yang tepat, Meningkatkan produksi kopi dengan memanfaatkan luas lahan, jumlah bibit, serta sumberdaya manusia yang mendukung   Kata Kunci: kopi robusta, desa sambak, pengembanga

    Pemberdayaan Perempuan Melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Banyuasin Separe Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Untuk Mengetahui   pemberdayaan perempuan melalui kelompok wanita tani (KWT) di Desa Banyuasin Separe Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo, 2) Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan perempuan melalui kelompok wanita tani (KWT) di Desa Banyuasin Separe Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo. Penelitian di laksanakan di Desa Banyuasin Separe Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah pengurus, petugas PPL dan anggota KWT Desa Banyuasin Separe. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi sumber. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa  kegiatan yang sudah dilakukan KWT antara lain pertemuan rutin bulanan yang di antaranya membahas tentang kegiatan-kegiatan KWT kedepan, kemajuan KWT, sosialisasi dari PPL yang berisi mengenai pengembangan program pertanian. Pengembangan program pertanian bersama PPL telah berhasil membuat KWT bisa membuat sebuah perencanaan secara tepat agar tujuan yang diharapkan bisa tercapai dengan maksimal. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa faktor pendukung kegiatan KWT yaitu umur produktif, keaktifan anggota, tersedianya fasilitas yang cukup mendukung di Desa Banyuasi Separe, adanya kerjasama yang baik dari berbagi instansi terkait khususnya dibidang pertanian, dan dukungan dari masyarakat sekitar cukup baik. Faktor pengambat dalam pelaksanaan kegiatan KWT adalah sedikitnya perhatian pemerintah terkait pada pemberian bantuan yang terbatas, selain itu SDM wanita tani belum dikembangkan secara maksimal.   Kata Kunci: pemberdayaan perempuan, kelompok wanita tani (KWT

    Peran Perkumpulan Tani Organik terhadap Peningkatan Produksi Beras Sehat Bogowonto di Kabupaten Purworejo

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji tentang tumbuh kembang perkumpulan tani organik, peran perkumpulan tani organik, dan hubungan peran perkumpulan tani organik terhadap peningkatan produksi beras sehat bogowonto di kabupaten purworejo.Metode penelitian ini dilakukan dengan survei. Pengambilan sampel dengan metode sensus (Population Research). Jumlah responden sebanyak 35 orang. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, skala likert, interval kelas dan Rank Spearman.Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa  tahun 2012 hingga tahun 2016 adalah masa jayanya perkumpulan tani organik (PETA), baik dalam pengelolaan anggota PETA, pengelolaan tugas per pengurus, beras sehat bogowonto yang semakin dikenal, pengurus PETA yang sering diundang menjadi pembicara maupun banyak kunjungan dari luar daerah untuk belajar pertanian padi organik. Hasil analisis skala likert yang didapatkan yaitu skor keseluruhan 1.405 dengan rata rata keseluruhan 26,02, artinya Ha diterima dan Ho ditolak karena 26,02 > 12,00, PETA berperan penting dan baik terhadap  peningkatan produksi beras sehat bogowonto di Kabupaten Purworejo.Hasil analisis pertama menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi rank spearman sebesar 0,499 dengan nilai signifikan 0,041< 0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan (hubungan cukup kuat) antara peran PETA sebagai unit belajar terhadap peningkatan produksi beras sehat bogowonto. Analisis kedua dan ketiga menunjukkan nilai koefisien korelasi Rank Spearman sebesar 0,090 dan 0,162 dengan nilai signifikan 0,304> 0,05 dan 0,177> 0,05 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan (hubungan sangat lemah) antara peran PETA sebagai wahana belajar dan sebagai unit produksi terhadap peningkatan produksi beras sehat bogowonto di Kabupaten Purworejo

    Persepsi Petani terhadap Peran Bumdes dalam Penyediaan Pupuk Organik pada Tanaman Manggis di Desa Somongari Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk 1) Mengetahui peran BUMDes di Desa Somongari Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejodalam penyediaan pupuk organik; 2) mengetahui persepsi petani terhadap peran BUMDes di Desa Somongari Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. Metode dasar dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Lokasi penelitian dipilih secara purposive di Desa Somongari Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode proportional random samplingdan diperoleh 63 sampel dari 166 petani anggota Gabungan Kelompok Tani. Hasil penelitian peran BUMDes Dewi Sri dalam penyediaan pupuk organik pada tanaman manggis di desa Somongari dalam kategori Sedang dengan total skor 865. Hasil penelitian persepsi petani terhadap peran BUMDes Dewi Sri dalam penyediaan pupuk organik pada tanaman manggis di desa Somongari dalam kategori Baik (Setuju) dengan skor 1313

    Strategi Pemasaran Bibit Anggrek di Kebun Anggrek Sidomulyo Orchid Kabupaten Magelang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: 1). mengetahui Profil Kebun Aggrek Sidomulyo Orchid. 2). Mengetahui strategi pemasaran bibit anggrek yang diterapkan di Kebun Aggrek Sidomulyo Orchid. 3). Mengetahui penerapan strategi yang paling efektif dalam pemasaran bibit anggrek di Kebun Aggrek Sidomulyo Orchid. Metode Penelitian ini adalah studi kasus di Kebun Aggrek Sidomulyo Orchid Magelang. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif Analisis untuk mengetahui penerapan strategi pemasaran yang diterapkam oleh Kebun Anggrek Sidomulyo Orchid, Analisis untuk mengetahui Penerapan strategi pemasaran apa yang paling efektif di Kebun Aggerek Sidomulyo Orchid. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa Strategi Pemasaran yang diterapkan di Kebun Anggrek Sidomulyo Orchid adalah : Strategi Produk, Strategi Harga, Strategi Distribusi dan Strategi Promosi. Sedangkan Strategi Pemasaran yang paling efektif diterapkan di Kebun Anggrek Sidomulyo Orchid : pertama Strategi Promosi, kedua Strategi Produk, ketiga Strategi Harga, dan keempat Strategi Distribusi. Kendala dan solusi dalam penerapan pemasaran di Kebun Anggrek Sidomulyo Orchid : Kendala dan solusi saat Produksi, Kendala dan solusi dalam penetapan Harga, Kendala dan solusi dalam saluran Distribusi, dan Kendala dan solusi saat Promosi.   Kata Kunci: strategi pemasaran, kendala dan solusi dalam penerapan strategi pemasara

    Motivasi Petani Berusahatani Jeruk Siam Desa Pucang Agung Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo

    Get PDF
      Penelitian ini mengkaji tentang 1.) Karakteristik petani jeruk siam Desa Pucang Agung. 2.) Tingkat motivasi petani jeruk siam Desa Pucang Agung. 3.) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi petani dalam berusahatani jeruk siam Desa Pucang Agung. Metode penelitian menggunakan deskriptif analisis. Pemilihan lokasi penelitian secara purposive. Penentuan jumlah responden penelitian menggunakan metode sampling jenuh. Jumlah responden yang dija dikan sampel penelitian sebanyak 47 petani. Penelitian menggunakan analisis deskriptif, skala likert, kelas interval dan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik petani Desa Pucang Agung yang sampai dengan saat ini (tahun 2020) masih menjalankan kegiatan usahatani jeruk siam sebagian besar berusia produktif antara 33-64 tahun (91,49%), tingkat pendidikan formal SD-SMP, pengalaman berusahatani jeruk siam sedang diantara 11-20 tahun, luas lahan antara 501-1.000 m², tingkat motivasi kuat dengan skor interval (28.01-36.00), faktor pendidikan formal, faktor pendidikan non formal, faktor pengalaman usahatani, faktor luas lahan, dan faktor harga jual jeruk berpengaruh terhadap motivasi petani Desa Pucang Agung dalam menjalankan usahatani jeruk siam.   Kata Kunci : motivasi petani, usahatani jeruk sia
    corecore